Thursday, December 4, 2008

Manfaat Jamur Dipo / Kombucha

Manfaat Jamur Dipo sebagai obat sudah lama diperbincangkan . Tidak kurang dari 30 macam penyakit diyakini dapat disembuhkan dengan tanaman ini. Dalam perkembangannya, jamur dipo yang sering disebut sebagai teh kombucha dapat penyembuhkan penyakit diabetes, rematik, asam urat, impotensi, prostat, ginjal, kanker bahkan AIDS. Hasil fermentasi sejenis organisme tingkat rendah berwarna putih dan datar itu sudah populer sebagai minuman kesehatan sejak ribuan tahun yang lalu .

Konon organisme ini berasal dari China. Pada tahun 221 SM orang sudah menganggapnya sebagai teh kehidupan kekal (tea of immortality). Dari sana baru selanjutnya mengikuti arus perdagangan ke berbagai penjuru dunia. Jamur dipo atau kombucha adalah organisme berbentuk lembaran gelatin setebal 0,3 – 1,2 Cm dan dibungkus selaput liat. Hidup dan berkembang dengan baik dalam larutan teh dan gula. Orang Jepang menyebutnya jamur kombucha karena diperkenalkan pertama kali oleh kombu, seorang Korea pada 415 M. Di Cina popular sebagai jamur Manchuria. Nama ini melekat karena menjadi bahan baku minuman kerajan dinasti Manchuria pada tahun 1900.

Masuk ke Indonesia pertama kali sekitar tahun 1930 dan disebut dengan jamur dipo. Hasil fermentasinya juga mempunyai banyak nama. Selain teh kombucha, sebutan lain cajnyjkyas di Rusia. Di Jerman diberi nama heldenpilz. Orang China memberi nama hung ca ku, artinya jamur dalam teh merah.Meski disebut jamur, tak ada satupun referensi yang menyatakan sebagai jamur. Koolhaas dan Boejin yang meneliti mikroorganisme itu pada tahun 1932 pun tak sempat mengidentifikasikan. Bahkan ada yang menduga itu bukan sejenis jamur melainkan sekumpulan bakteri yang membentuk koloni mirip lapisan nata de coco atau ubur-ubur laut. Tubuh buah mikroorganisme ini memang penuh bakteri (Bacterium zyllinum) yang bersimbiosis dengan ragi Saccharosmycedes ludwigii dan mikro organisme simbiota. Kandungan Kultur kombucha dapat dianggap sebagai industri mikro penghasil senyawa biokimia. Literatur menyebutkan, bila diberi air the manis dalam ruangan tertutup, mikroorganisme itu akan mengubah gula di dalamnya menjadi beragam jenis vitamin dan alcohol berkasiat.

Asam acetat dan asam glukoronat misalnya, di dalam tubuh manusia berperan sebagi penangkal racun. Asam laktat dan asam karbonat membantu mencegah kanker dengan mengatur kestabilan pH darah. Asam folat bersama vitamin B12 mengurangi homocyssteine penyebab penyakit lever. Asam glukonat berperan menurunkan glukosa darah. Sebagai agen antivirus dan anti bacteri, kombucha mengandung usnic acid. Sedangkan asam amino yang dimiliki membantu tubuh memproduksi hormon-hormon pertumbuhan. Polifenol yang dikandungnya memiliki efek antioksida kuat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Ada juga thiamin untuk meningkatkan sistem kekebalan serta mencegah rematik, kanker, arterosklerosis, dan stroke. Riboflavin, niaqcin, naicimanide, piridoksin, dan vitamin B 12 yang ada berperan melancarkan peredaran darah, mencegah radang sendi, rematik, dan meningkatkan stamina.

Khasiat Soal khasiat menghilangkan rematik, pegal, dan lesu, beberapa pakar obat tradisionil mengatakan begitu. Vitamin dan asam amino pada jamur dipo membantu melancarkan metabolisme tubuh dan peredaran darah. Bagaimana dengan khasiat untuk menyembuhkan kanker, lever, dan diabetes? Memang belum ada penelitian yang ,membuktikan secara empiris tentang itu. Ada yang mengatakan untuk mengobati diabetes harus ada senyawa yang berkhasiat memperbaiki kerja pnakreas untuk menghasilkan insulin. Pendapat senada dikatakan , ragi dan bakteri memang bias mengubah gula menjadi asam hidroksi atau polifenol. Namun , tak jelas apakah kandungannya lebih tinggi dibanding yang diproduksi oleh tubuh secara normal. Diduga, khasiat terhadap penyakit degeratif banyak dipengaruhi oleh efek immuno stimulansia yang membantu mengembalikan keseimbangan tubuh. Jadi, ini bukan obat yang langsung menggempur sumber sumber penyakit. Jamur dipo harus dikonsumsi dalam dosis yang tepat, paling tidak 3 gelas sehari. Kalau kebanyakan kemungkinan akan merugikan tubuh. Polifenol misalnya, kalau terlalu banyak bisa mengikat mineral tubuh.

Akibatnya tubuh kekurangan mineral. Malah ada senyawa polifenol yang tidak dapat dicerna tubuh sehingga sehingga memberikan kerja lever justru mengalami gangguan. (DIAMBIL DARI JURNAL WINROCK UNIVERSITY-ILLINOIS , USA OLEH SRIYONO DISHUTBUN DIY)

No comments: